Jumat, 12 Desember 2008

Menyelesaikan Sebuah Permasalahan

Melalui hidup memang tidak mudah apabila semuanya kita anggap sulit,akan tetapi akan lebih mudah apabila kita menganggapnya mudah dan melakukannya dengan segenap cinta dan pengorbanan.Terkadang kita sering sekali menemukan kesusahan-kesusahan dalam menangani setiap masalah-masalah yang kerap datang tiba-tiba tanpa diundang.Padahal itu masih termasuk hal-hal sepele yang apabila dipikirkan dengan matang,masalah tersebut akan gampang sekali dihadapi.Hal tersebut terjadi karena pada awalnya pikiran kita sudah menganggap masalah tersebut adalah sesuatu yang sulit sekali untuk dipecahkan,apa lagi dalam benak kita selalu terbayang hal-hal yang membesar-besarkan masalah tersebut,wah tambah amburadul pikiran kita.

Akan tetapi,suatu masalah akan cepat teratasi apabila kita menganggapnya gampang untuk selesaikan dan kita mau menjalaninya dengan penuh cinta serta pengorbanan.Suatu masalah akan cepat terselesaikan apabila kita mau menghadapinya,mau berkorban,yakin dengan apa yang kita lakukan dan yang terpenting adalah mengerjakannya dengan penuh keikhlasan serta cinta.Karena suatu pekerjaan apa pun apabila dikerjakan dengan ikhlas dan penuh cinta,pasti kita akan merasa puas dengan kemampuan diri kita masing-masing dan puas karena masalah telah teratasi. Ya ,coba saja anda bayangkan sendiri jika saat ini anda telah terlepas dari sekelumit masalah yang rasanya,masalah tersebut telah lama menjadi beban hidup,  wah, pastinya "plong" banget kan rasanya. Apalagi semua itu dengan usaha sendiri, hemm, bisa dibayangkan betapa puasnya hati kita.

Sahabatku, masalah sebesar atau sekecil apa pun, seberat atau se ringan apa pun pastilah datang silih berganti mengisi kehidupan kita. Ingatlah, tak ada kehidupan yang tidak diwarnai oleh masalah. Sebagaimana tidak ada laut yang tidak disertai gelombang. Sesungguhnya, masalah hanyalah membuat kita menjadi lebih matang, baik dalam pemikiran, maupun dalam tindakan. Berikut adalah salah satu cara bagaimana menghadapi masalah:

1) Ikhlas

Ada saat di mana kita kehilangan seseorang yang kita cintai, kehilangan harta yang kita miliki, kehilangan kekuasaan yang telah kita raih, kehilangan kesempatan emas yang telah lama kita nanti, atau kehilangan apa pun yang membuat jalan kita menjadi buntu, dan kehidupan kita menjadi (seolah) tak menentu.
Perasaan kehilangan seperti itu muncul, hadirkan keikhlasan (dalam hati dan jiwa). Semakin besar perasaan kehilangan, seyogianya semakin besar pula keikhlasan yang (seharusnya) kita hadirkan. Dengan mengikhlaskan, merelakan, dan melupakan lah maka kita dapat terbebas dari belenggu perasaan kehilangan.

2) Ingat

Ada saat di mana kita begitu tertekan, jenuh oleh keadaan, bosan dengan pekerjaan, tidak tahu bagaimana sebaiknya kita berbuat, perasaan hampa yang membuat kita seolah tak berdaya, atau ada sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan , keinginan, atau impian kita. Saat-saat seperti itu muncul, hendaknya kita segera ingat, istighfar, atau mengambil air wudhu, untuk kemudian sholat sunah mutlak. Mintalah kepada Allah agar kita diberi kemudahan dalam menghadapi menghadapi setiap persoalan atau permasalahan. Ingatlah, dalam menghadapi masalah, kita seharusnya bersikap tenang. Sehingga dengan ketenangan itu akan timbul keyakinan dalam diri kita bahwa Allah akan mendewasakan, memberi hikmah, atau menaikkan derajat keimanan kita. Anggaplah setiap persoalan atau permasalahan yang kita hadapi sebagai ujian dari-Nya. Bukankah hidup ini sebenarnya juga merupakan suatu ujian? Ingatlah, bahwa yang buruk bagi kita belumlah tentu buruk bagi Allah, dan yang baik menurut kita, belumlah tentu baik menurut Allah. Ingatlah, Allah tidak pernah terlambat, pun tidak akan pernah menghambat. Bilakah malam mendahului siang atau pagi mendahului sore? Ingatlah pula, Allah tidak pernah salah pilih, pun tidak akan pernah pilih kasih. Bilakah mentari membiarkan bumi tak tersinari? Ingatlah pula, Allah tidak pernah membebani dengan beban yang sangat berat, pun tidak akan pernah memberi masalah yang sulit diatasi. Bilakah kuda dibebani gunung oleh tuannya? Semua berasal dari Allah dan akan kembali kepada-Nya. Bila ini telah terpatri di hati, maka tidak ada yang sulit, tidak ada yang berat, serumit atau sehebat apa pun masalah kita. Bukankah ada kemudahan dibalik kesulitan? Ingatlah sahabat, hadapilah hidup dengan senyum. Seuntai senyuman penuh ketulusan akan mengubah semak belukar menjadi kebun mawar. Setitik senyuman penuh cinta kasih akan mengubah tetesan air mata duka menjadi lautan mutiara. Dengan senyum, yang busuk pun menjadi harum.
Yang terpenting, ingatlah bahwa semua yang bermula pasti akan berakhir. Tidak ada kesedihan yang tidak berakhir pun tidak ada penderitaan yang tidak berakhir. Juga, ingatlah sahabatku, dalam kehidupan di bumi ini, tidak ada yang abadi atau sejati. Kebahagiaan, kesenangan, persahabatan, kekuasaan, kekayaan, tidak ada yang abadi atau sejati. Percayalah !

3) Istiqomah

Ada saat di mana jalan kehidupan ini begitu curam, begitu seram, begitu berliku, begitu sempit dipenuhi onak duri sehingga sulit kita lewati. Ada pula saat di mana kita kelelahan dalam mendaki mencapai puncak prestasi, padahal puncak belum kita capai. bahkan, terkadang kita terjatuh dan harus mengulangi dari awal lagi. Serba susah, serba payah. Sudah lelah, hampir kalah! Di saat-saat itulah diperlukan sikap istiqomah. Memang benar impian selamanya indah, namun kenyataan lah yang terkadang menyakitkan! Istiqomah bukan berarti pasrah! Istiqomah bukan berarti menyerah kepada takdir! Istiqomah bukan berarti kalah lalu membiarkan semuanya mengalir! Bangkit, bergerak, majulah! Jangan mudah menyerah. Raihlah ridho ilah. Itulah istiqomah!

Masa lalu adalah kenangan, masa kini adalah kenyataan, masa depan adalah tujuan. Pelajarilah masa lalu, berbuatlah di masa kini, dan raihlah masa depan. Patah tumbuh hilang berganti, jadilah teguh selalu berarti! Beranilah secara jujur, menyadari dan mengakui kesalahan, serta berbuatlah lebih baik. Pikirkanlah apa yang sebaiknya dilakukan sekarang, jangan memakai kegagalan yang telah lalu! Dengan rasa dan niat yang ikhlas, jujur, adil salalu ingat kepada Allah dan melakukan istiqomah, maka semua masalah akan menjadi mudah. Insya Allah. Semoga Allah selalu memudahkan jalan kita menuju keridhoan-Nya.Amin....
READ MORE - Menyelesaikan Sebuah Permasalahan
Read More..

Senin, 08 September 2008

Galeri Foto

- Pengurus Himpunan Mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran 2013
Foto-Foto Training Of Trainer 16-18 Maret 2012
- Pengurus Himpunan Mahasiswa Pendidikan Administrasi Perkantoran 2012

READ MORE - Galeri Foto
Read More..

Jumat, 08 Agustus 2008

Valentin's Day

Yups...14 Februari...pernak pernik berwarna pink mulai bergelantungan menghiasi pemandangan di sudut-sudut mall, bahkan ada pula yang terang-terangan menjadikan momen valentine's day sebagai daya tarik para pedagang untuk mencari keuntungan berjualan mereka. Padahal valentine's day bukanlah budaya kita sebagai seoranga muslim dan juga bukanlah budaya bangsa Indonesia yang mempunyai nilai-nilai keluhuran tinggi dibandingkan dengan hari yang jutuh pada 14 Februari itu. Mau tau kenapa...? nih baca sejarahnya...  

The World Book Encyclopedia (1998) melukiskan banyaknya versi mengenai Valentine's Day salah satunya festival Romawi yang disebut Lupercalia.
Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno (13-18 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish love) Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda mengundi nama-nama gadis di dalam kotak. Lalu setiap pemuda mengambil nama secara rambang dan gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk senang-senang dan objek hiburan. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan srigala. Selama upacara ini, kaum muda melecut (whiplash) orang dengan kulit binatang dan wanita berebut untuk dilecut karena anggapan lecutan itu akan membuat mereka menjadi lebih subur.
Ketika agama Kristen Katolik masuk Roma, mereka mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani, antara lain mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I (lihat: The Encyclopedia Britannica, sub judul: Christianity)


Lalu bagaimana dengan ucapan "Be My Valentine?" Ken Sweiger dalam artikel "Should Biblical Christians Observe It?" (www.korrnet.org) mengatakan kata "Valentine" berasal dari Latin yang berarti : "Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa". Kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi. Maka disadari atau tidak, -tulis Ken Sweiger- jika kita meminta orang menjadi "to be my Valentine", hal itu berarti melakukan perbuatan yang dimurkai Tuhan (karena memintanya menjadi "Sang Maha Kuasa") dan menghidupkan budaya pemujaan kepada berhala. Dalam Islam hal ini disebut Syirik, artinya menyekutukan Allah Subhannahu wa Ta'ala.
Adapun Cupid (berarti: the desire), si bayi bersayap dengan panah adalah putra Nimrod "the hunter" dewa Matahari. Disebut tuhan Cinta, karena ia rupawan sehingga diburu wanita bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri!
Itulah sejarah Valentine's Day yang sebenarnya, yang seluruhnya tidak lain bersumber dari paganisme orang musyrik, penyembahan berhala dan penghormatan pada pastor. Bahkan tak ada kaitannya dengan "kasih sayang", lalu kenapa kita masih juga menyambut Hari Valentine? Adakah ia merupakan hari yang istimewa? Adat? Atau hanya ikut-ikutan semata tanpa tahu asal usulnya?. Bila demikian, sangat disayangkan banyak teman-teman kita -remaja putra-putri Islam- yang terkena penyakit ikut-ikutan mengekor budaya Barat dan acara ritual agama lain. Padahal Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman, yang artinya:

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertangggungjawabnya"

(Al Isra' : 36)

So, masihkah kita sebagai muslim terpengaruh budaya-budaya yang menyesatkan itu...? mari kita katakan “ I'am moslem....and NO TO VALENTINE'S DAY.....”

READ MORE - Valentin's Day
Read More..